Pria Tua Ini Terpaksa Bawa Mayat Istri Pakai Sepeda Motor, Tidak Dikasih Pakai Mobil Rumah Sakit

    Anak laki-laki Sah, Pappu, 32, lalu menempatkan jenazah Susheela di atas sepeda motor, dengan         Sah sendiri  memegangnya dari belakang.

 Ditolak menggunakan mobil van milik rumah sakit pemerintah dan tidak sanggup menyewa ambulans, seorang pria di distrik Purnia, India, membawa mayat istrinya dengan sepeda motor untuk sampai ke rumahnya.

 
Pria yang mengalami perlakuan menyedihkan ini adalah Shankar Sah, 60, seorang penduduk desa Ranibari di distrik Purnia, yang istrinya, Susheela Devi, 50, meninggal karena sakit di rumah sakit Purnia, Jumat lalu.

 
"Setelah kematian istri saya, saya diminta untuk mengambil mayat itu dan ketika saya meminta petugas medis yang bertugas untuk membawa kendaraan, membawa jenazah istri saya kembali ke desa, mereka menyuruh saya mengaturnya sendiri," kata Sah.Dia kemudian mendekati sopir ambulans, yang meminta Rs 2.500. Namun ia tidak mampu dia bayar.

Anak laki-laki Sah, Pappu, 32, lalu menempatkan tubuh Susheela di atas sepeda motor, dengan Sah sendiri memegangnya dari belakang.Ayah dan anak itu adalah pekerja upahan dan bekerja di Punjab ketika mereka diberitahu bahwa Susheela telah sakit. Mereka bergegas kembali ke kampung halaman dan membawanya ke rumah sakit Purnia. Namun, nyawa perempuan itu tak terselamatkan.

Ditanya tentang kejadian tersebut, ahli bedah sipil Purnia M M Wasim mengatakan, "Tidak ada van mayat tersedia di rumah sakit saat ini karena kendaraan yang biasanya digunakan sedang tidak berfungsi. Jadi, setiap orang harus mengaturnya sendiri. "

Hakim distrik Pankaj Kumar Pal menyayangkan kejadian tersebut dan telah memerintahkan penyelidikan terhadap kasus ini."Sebuah komite beranggotakan dua orang telah dibentuk untuk menangani insiden tersebut. Komite telah diminta menyampaikan laporannya dalam dua hari,"katanya.

Kejadian di Purnia ini hanya sehari setelah peristiwa tubuh wanita malang dibawa menggunakan gerobak sampah ke Rumah Sakit Medis Sri Krishna di Muzaffarpur untuk pemeriksaan mayat, yang menyebabkan kemarahan dan mendorong pemerintah daerah untuk melakukan penyelidikan.

Sebelumnya, pada bulan Maret tahun ini, kerabat wanita yang meninggal di rumah sakit kesehatan Muzaffarpur, terpaksa menggendong jenazah keluarganya itu dengan kaki sekitar 500 meter sebelum akhirnya bisa menemukan becak dan pulang. Ini juga terjadi setelah mereka ditolak menggunakan ambulans di rumah sakit.

Post a Comment

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.